Perang
Dunia II, biasa disingkat PDII adalah konflik
militer global yang terjadi pada 1 September
1939 sampai 2 September 1945
yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua
kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan
yaitu Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah
dengan lebih dari 100 juta personel. Dalam keadaan "perang total,"
pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan
ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan
sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga
sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling
mematikan dalam sejarah manusia.
Latar belakang
Dibandingkan
dengan medan perang lainnya dalam Perang Dunia II, Front Timur jauh lebih besar
dan berdarah serta mengakibatkan 25 juta-30 juta orang tewas. Di Front Timur
terjadi lebih banyak pertempuran darat daripada semua front pada Perang Dunia
II. Karena premis ideologi dalam perang, pertempuran di Front Timur
mengakibatkan kehancuran besar. Bagi anggota Nazi garis keras di Berlin, perang
melawan Uni Soviet merupakan perjuangan melawan komunisme dan ras Arya melawan
ras Slavia yang lebih rendah. Dari awal konflik, Hitler menganggapnya sebagai
"perang pembinasaan". Di samping konflik ideologi, pola pikir Hitler
dan Stalin mengakibatkan peningkatan teror dan pembunuhan. Hitler bertujuan
memperbudak ras Slavia dan membinasakan populasi Yahudi di Eropa Timur. Stalin
pun setali tiga uang dengan Hitler dalam hal memandang rendah nyawa manusia
untuk meraih kemenangan. Ini termasuk meneror rakyat mereka sendiri dan juga
deportasi massal seluruh penduduk. Faktor-faktor ini mengakibatkan kebrutalan
kepada tentara dan rakyat sipil, yang tidak dapat disamakan dengan Front Barat.
Perang ini mengakibatkan kerugian besar dan penderitaan di antara warga sipil
dari negara-negara yang terlibat. Di belakang garis depan, kekejaman terhadap
warga sipil di wilayah-wilayah yang diduduki Jerman sudah biasa terjadi,
termasuk Holocaust orang-orang Yahudi. Dua puluh juta warga sipil terbunuh atau
meninggal karena penyakit, kelaparan dan siksaan. Setelah perang, penduduk
Jerman di Prusia Timur dan Silesia dipindahkan ke sebelah barat dari Garis
Oder-Neisse.
Pakta
Molotov-Ribbentrop pada Agustus 1939 membentuk perjanjian non-agresi antara
Jerman Nazi dan Uni Soviet, dan sebuah protokol rahasia menggambarkan bagaimana
Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia dan Rumania akan dibagi-bagi di
antara mereka. Dalam Perang September di Polandia pada 1939 kedua negara itu
menyerang dan membagi Polandia, dan pada Juni 1940 Uni Soviet, yang mengancam
untuk menggunakan kekerasan apabila tuntutan-tuntutannya tidak dipenuhi,
memenangkan perang diplomatik melawan Rumania dan tiga negara Baltik yang de
jure mengizinkannya untuk secara damai menduduki Estonia, Latvia dan Lithuania
de facto, dan mengembalikan wilayah-wilayah Ukraina, Belorusia, dan Moldovia di
wilayah Utara dan Timur Laut dari Rumania ( Bucovina Utara dan Basarabia).
Pembagian Polandia untuk pertama kalinya memberikan Jerman dan Uni Soviet sebuah perbatasan bersama. Selama hampir dua tahun perbatasan ini tenang sementara Jerman menaklukkan Denmark, Norwegia, Prancis, dan daerah-daerah Balkan.
Pembagian Polandia untuk pertama kalinya memberikan Jerman dan Uni Soviet sebuah perbatasan bersama. Selama hampir dua tahun perbatasan ini tenang sementara Jerman menaklukkan Denmark, Norwegia, Prancis, dan daerah-daerah Balkan.
Adolf
Hitler telah lama ingin melanggar pakta dengan Uni Soviet itu dan melakukan
invasi. Dalam Mein Kampf ia mengajukan argumennya tentang perlunya mendapatkan
wilayah baru untuk pemukiman Jerman di Eropa Timur. Ia membayangkan penempatan
orang-orang Jerman sebagai ras yang unggul di Rusia barat, sementara mengusir
sebagian besar orang Rusia ke Siberia dan menggunakan sisanya sebagai tenaga
budak. Setelah pembersihan pada tahun 1930-an ia melihat Uni Soviet lemah
secara militer dan sudah matang untuk diserang: "Kita hanya perlu
menendang pintu dan seluruh struktur yang busuk itu akan runtuh.”
Joseph Stalin kuatir akan perang dengan Jerman, dan karenanya enggan melakukan apapun yang dapat memprovokasi Hitler. Meskipun Jerman telah mengerahkan sejumlah besar pasukan di Polandia timur dan membuat penerbangan-penerbangan pengintai gelap di perbatasan, Stalin mengabaikan peringatan-peringatan dari intelijennya sendiri maupun dari pihak asing. Selain itu, pada malam penyerbuan itu sendiri, pasukan-pasukan Soviet mendapatkan pengarahan yang ditandatangani oleh Marsekal Semyon Timoshenko dan Jenderal Georgy Zhukov yang memerintahkan (sesuai dengan perintah Stalin): "jangan membalas provokasi apapun" dan "jangan mengambil tindakan apapun tanpa perintah yang spesifik ". Karena itu, invasi Jerman pada umumnya mengejutkan militer dan pimpinan Soviet.
Joseph Stalin kuatir akan perang dengan Jerman, dan karenanya enggan melakukan apapun yang dapat memprovokasi Hitler. Meskipun Jerman telah mengerahkan sejumlah besar pasukan di Polandia timur dan membuat penerbangan-penerbangan pengintai gelap di perbatasan, Stalin mengabaikan peringatan-peringatan dari intelijennya sendiri maupun dari pihak asing. Selain itu, pada malam penyerbuan itu sendiri, pasukan-pasukan Soviet mendapatkan pengarahan yang ditandatangani oleh Marsekal Semyon Timoshenko dan Jenderal Georgy Zhukov yang memerintahkan (sesuai dengan perintah Stalin): "jangan membalas provokasi apapun" dan "jangan mengambil tindakan apapun tanpa perintah yang spesifik ". Karena itu, invasi Jerman pada umumnya mengejutkan militer dan pimpinan Soviet.
Ideologi
Hitler
dalam bukunya, "Mein Kampf" (Perjuanganku), menekankan pentingnya
lebensraum, yakni mendapatkan wilayah baru untuk rakyat Jerman di Eropa Timur.
Dia membayangkan menempatkan rakyat Jerman sebagai ras utama di Rusia barat.
Sebaliknya, sebagian besar rakyat Rusia dipindahkan ke Siberia dan sisanya
dijadikan budak. Setelah pembersihan besar-besaran pada tahun 1930-an, Hitler
menganggap Soviet secara militer lemah dan mudah diduduki. Ia menyatakan,
"Kami hanya harus menendang pintu dan seluruh struktur yang rapuh akan
runtuh." Akibat Pertempuran Kursk dan kondisi militer Jerman yang melemah,
Hitler dan propaganda Nazi menyatakan perang tersebut sebagai pertahanan
peradaban oleh Jerman dari penghancuran oleh "gerombolan kaum Bolshevik"
yang menyebar ke Eropa. Kebijakan-kebijakan dan sikap ideologi Stalin pun sama
agresifnya. Saat perhatian dunia teralih ke Front Barat, ia menduduki tiga
negara Baltik pada tahun 1940. Partisipasi aktif Stalin dalam pembagian
Polandia pada tahun 1939 pun tidak dapat diremehkan.
Perang
Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai
tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang
sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika
Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang
paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh
juta) orang tewas dalam konflik ini.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut ialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut ialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
Perang
Sino-Jepang (1937-1945)
Konflik
perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa. Jepang telah
menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di
Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo,
negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai
ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di China sebagai "American Volunteer Group" (AVG), juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault. Selama periode tujuh bulan, kelompok Harimau Terbang berhasil menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan adanya tindakan Amerika Serikat dan negara lainnya yang memotong ekspor ke Jepang, maka Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di bulan itu.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di China sebagai "American Volunteer Group" (AVG), juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault. Selama periode tujuh bulan, kelompok Harimau Terbang berhasil menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan adanya tindakan Amerika Serikat dan negara lainnya yang memotong ekspor ke Jepang, maka Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di bulan itu.
1940:
Jajahan Perancis Vichy
Pada
1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan
dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas
(Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini
menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang
bereaksi dengan boikot minyak.
1941:
Pemboman Pearl Harbor, A.S.
Serangan
udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor.
Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang. Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang. Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
1942:
Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan
ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura,
Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan
daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai
taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya
yang tergabung dalam front ABDA (America (Amerika Serikat), British (Inggris),
Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu
mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Sejak
peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis pertahanannya ke Australia
meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan beberapa kekuatannya di Hindia
Belanda agar tidak membuat Hindia Belanda merasa ditinggalkan dalam pertempuran
ini.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur. Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur. Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya
kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima
Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan
perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang
dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan
Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak
mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak
Jepang. Pada saat itu posisi Panglima tertinggi angkatan perang Hindia Belanda
tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan kepada Ter Poorten
sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda
masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota
Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada
Jepang.
1942:
Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada
Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh
pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby
berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan
perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut
pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway
dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin
Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway.
Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri
Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu
kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini
dalam posisi bertahan.
Pendaratan
AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945
Namun,
dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui
Track Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan
Australia, banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi
perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan
reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para
pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama
masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai
menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan
tentara Jepang yang getir dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau
tersebut diserang oleh Amerika Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September,
selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur
New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat
Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan
Jepang runtuh pada Februari 1943.
1943–45:
Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan
Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian
yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia
Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh
Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland
pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun
1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut
terbesar sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya
adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan
sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang
Sekutu. Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang
Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku
industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia.
Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih
dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara
Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara
Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan
Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan
Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia
II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun
lebih tidak kelihatan.
Pasukan
Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang digunakan
oleh Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis China. Hal ini menyebabkan Sekutu
harus menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih
dikenal sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi China yang dipimpin
dan dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan beberapa ribu tentara AS,
membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang sehingga Jalan Ledo dapat dibangun
untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan, induk dari tentara Jepang di
kawasan perang ini berperang sampai terhenti di perbatasan Burma-India oleh
Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang
dipimpin oleh Mayor Jendral Wingate yang kemudian melancarkan serangan balik
dan berhasil dengan taktik gerilyanya yang terkenal dan bahkan dijadikan acuan bagi
Tentara dan Pejuang Indonesia pada tahun 1945-1949. Setelah merebut kembali
seluruh Burma, serangan direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang
berakhir.
1945:
Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang
Perebutan
pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan
Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Diantara
kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal
sendiri ada 90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah
korban yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar
sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang
banyak terdapat di masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 "Enola
Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom
Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.
Pada
tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti
yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar
terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9
Agustus 1945, bomber B-29 "Bock's Car" yang dipiloti oleh Mayor
Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki. Kombinasi antara
penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan
faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum
mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom
pertama dilepaskan. Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945,
menanda tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS
Missouri di teluk Tokyo.
Afrika
dan Timur Tengah
1940:
Mesir dan Somaliland
Pertempuran
di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di
Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk
merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan
Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation
Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran
(Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan
Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di
bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap
Mesir.
1941:
Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada
Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan
Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan
atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi.
Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh
karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan
dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa,
sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun
kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran
yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri
ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler
untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel
melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk.
Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga
serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth
Army) mundur ke garis di El Alamein.
1942:
Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
Pertempuran
El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman
sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan
Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan
Persemakmuran menghentikan arah mereka. Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di
antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan
Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang
Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun",
absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap
penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan
Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak
tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran
ini.
Sekutu
mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama
pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada
pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan
membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan
bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein,
Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan
berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari
Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk
Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan
keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh
pasukan AS.
1942:
Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis
Untuk
melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor
(Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama
operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui
pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa
hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang menuju Tunisia.Pasukan lokal
di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas, sebelum akhirnya
bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.
1943:
Kalahnya Korps Afrika
Korps
Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan
suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut
Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan
kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan
Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair
dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit,
dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum
menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan
pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya
mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara
Axis.
Setelah
jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang
Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan
serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September
1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat
direbut pada 5 Juni 1944.
Eropa
dan Rusia (Uni Soviet)
1939:
Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Perang
Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada
1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal
dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan
perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan
gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik
yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet
di tahun 1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti.
Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan
koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar
memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu
tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe". Perancis dan
kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai
komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.
Setelah
mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia
dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya
bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan
antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia
menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa
sisa pemimpin Polandia melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang
lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir
dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya
Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris
dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis
membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga
menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan
oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet,
Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya
untuk melawan Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-praktek
kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.
Perang
Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939.
Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet
memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena
Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang
dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin.
Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav
von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata
mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral
dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku
namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000
pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000
tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah
Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.
1940:
Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan
Dengan
tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui
Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui
wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos,
Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara
Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.
Operasi
Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940,
mengakhiri apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan
memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang
Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil
memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara
Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap
berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British
Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui
Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati
Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis
mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan
boneka Vichy.
Jerman
bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut
dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU
Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940
memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan
membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris.
Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara
dan industri perang berubah menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke
London. Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas
ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil pilot
peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt berisirahat. Perang juga berkecamuk di
laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha
untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari
Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).
Italia
menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh
pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim
tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga
meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan
NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik
laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat
perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa
etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi
merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia
pada dekade 1990-an.
1941:
Invasi Uni Soviet
Operasi
Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman
Pertempuran Stalingrad
Pertempuran Stalingrad
1944:
Serangan Balik
Invasi
Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris,
1944
1945:
Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman
Pada
akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni
Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan
istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi
Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya.
Setelah menyalami setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl
Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan
Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang
menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark
dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred
Jodl menyerah tanggal 7 Mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di
negara-negara sekutu merayakan
hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei
dengan tujuan politik.
Akibat Perang Dunia II adalah banyaknya korban sipil yang
berjatuhan pada pihak yang terlibat Perang Dunia II. Selain itu juga Perang
Dunia II menyebabkan tampilnya negara superpower yaitu Amerika Serikat
yang berideologi sistem pemerintahan liberal
dan Uni Soviet
yang berideologi Komunis.
Juga setelah Perang Dunia II, maka juga menyebabkan berdirinya PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) yang sampai
sekarang memperjuangkan perdamaian dunia.
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/sinabung-erupsi-lagi-warga-terancam.html
BalasHapushttp://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/ronaldo-barcelona-terlalu-buruk-untuk.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/penonton-piala-dunia-2018-bisa-ke-rusia.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM